Rumah Panjang Menua Sungai Utik menerima kunjungan dari para sahabat yang merupakan pengurus, pengawas dan manajemen dari 7 CU Primer dari berbagai wilayah di Kalimantan Barat yang mengikuti rangkaian acara RAT PUSKHAT (Pusat Koperasi Khatulistiwa) dengan CU Tri Tapang Kasih sebagai penyelenggara untuk kali ini.

PUSKHAT memiliki anggota sebanyak 7 (Tujuh) CU Primer, yaitu:
KSP Credit Union Keling Kumang, KSP Credit Union Mura Kopa, KSP Credit Union Tri Tapang Kasih, KSP Credit Union Banuri Harapan Kita, KSP Credit Union Semandang Jaya, KSP Credit Union Nyai Anta, KSP Credit Union Pancur Solidaritas yang berkedudukan diberbagai wilayah di Kalimantan Barat.

Kegiatan diawali dengan penanaman pohon persahabat dihalaman Rumah Budaya Tirta Gelong Meligai oleh perwakilan masing-masing CU. Lokasi penanaman pohon yang berhampiran dengan Rumah Mawang membawa peserta juga mencicipi Sirup Mawang Sungai Utik yang dijual oleh ibu-ibu pengelola. Buah mawang sendiri adalah buah yang tumbuh hampir merata diwilayah Kalimantan Barat dan biasanya terbiar begitu saja dihutan, berjumpa dengan sirup mawang yang telah diolah dengan baik dan menjadi salahsatu sumber pemasukan bagi Sungai Utik cukup mengejutkan mereka.

Rombongan kemudian menuju Rumah panjang dan disambut secara adat kemudian naik ke rumah panjang Sungai Utik dan dijamu oleh seisi rumah panjang.Apay Janggut selaku Tuai Rumah menyambut kedatangan rombongan diruainya. “ CU sebagai lembaga yang dibangun oleh anggotanya sendiri hendaknya selalu turut menjaga kelestarian lingkungan mengingat lingkungan hidup yang terjaga baik akan memastikan kelangsungan hidup generasi penerus kita.” Demikian nasehat yang disampaikan oleh Apay Janggut. Raymundus Remang selaku tokoh masyarakat adat di Sungai Utik kemudian menjelaskan sejarah singkat komunitas adat Dayak Iban Menua Sungai Utik. “Komitmen menjaga lingkungan dari para tetua diawali dengan pemikiran sederhana bahwa mereka tidak ingin air menjadi keruh akibat eksploitasi alam, air adalah hal yang sangat penting, jika air keruh dan tidak dapat digunakan sudah pasti seluruh kehidupan terganggu, diyakini bahwa ada banyak sumber penghidupan lain yang tetap sejalan dengan nilai-nilai keseimbangan yang dapat dikembangkan, dan ini sudah dibuktika di Sungai Utik.”

Bapak Mikael, SH.,MH selaku Ketua PUSKHAT yang memimpin rombongan ini dalam sambutannya menyampaikan kebahagiaan dapat hadir di Rumah Panjang ini kembali setelah sekian lama.“Kunjungan ini dilakukan untuk membawa para peserta RAT PUSKHAT ini mengenal lebih dekat rumah panjang dengan budayanya yang masih kuat,” demikian disampaikan oleh. Lebih lanjut beliau menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Sungai Utik, “Sungai Utik telah memberikan contoh bagaimana masyarakat adat bagaimana untuk tidak menjadi penonton dinegeri sendiri tapi menjadi tuan ditanah sendiri.” Demikian tambah beliau.

Dalam kesempatan ini juga hadir Rombongan dari TFCA yang meninjau Rumah Mawang dan kemudian bergabung bersama di Ruai Apay Janggut. Acara kemudian dilanjutkan dengan Ritual Adat Bedara dan ditutup ramah tamah dan makan malam bersama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *